FAJAR, JAKARTA – Maskapai Lion Air memberikan penjelasan resmi terkait insiden seorang penumpang berinisial H yang berteriak ada bom di dalam pesawat tujuan Medan. Kejadian tersebut terjadi pada penerbangan JT-308 rute Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Kualanamu pada Sabtu (2/8).
Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan bahwa pihak maskapai langsung mengambil langkah tegas dan mengklasifikasikan situasi sebagai ancaman bom (bomb threat) sesuai prosedur keselamatan penerbangan.
“Hal ini dilakukan demi memastikan kenyamanan seluruh pelanggan dan awak pesawat dalam menjalankan standar keselamatan serta keamanan penerbangan yang berlaku,” ujar Danang dalam keterangan resminya, Minggu (3/8), dikutip dari JawaPos.com.
Pesawat Boeing 737-900ER dengan registrasi PK-LRH tersebut mengangkut 184 penumpang. Insiden terjadi setelah pesawat melakukan push back atau mundur dari posisi parkir, bersiap menuju taxiway.
Pada saat itu, penumpang laki-laki berinisial H menyampaikan kepada awak kabin bahwa ada bom di dalam pesawat. Awak kabin langsung mengkonfirmasi ulang, namun H tetap menyampaikan hal yang sama. Informasi segera dilaporkan kepada kapten pilot dan layanan darat.
“Karena pernyataan tersebut disampaikan setelah pintu pesawat ditutup dan pesawat mulai bergerak, kejadian ini dikategorikan sebagai Return to Apron (RTA),” jelas Danang.
Pesawat kemudian diarahkan kembali ke apron untuk pemeriksaan lebih lanjut. Seluruh penumpang diturunkan dan bagasi serta barang bawaan diperiksa ulang. Sementara penumpang H diserahkan ke pihak berwenang, termasuk Aviation Security, Otoritas Bandara, PPNS, dan Kepolisian untuk proses hukum sesuai ketentuan.