FAJAR, MAKASSAR – Suasana santai dan semangat kompetisi berpadu dalam Aisha Tennis Cup 2025. Turnamen ini bukan hanya jadi ajang saling unjuk skill para petenis pemula, tapi juga mulai dilirik sebagai wadah penjaringan bakat muda Kota Daeng.
Melinda Aksa, pendiri Aisha Tennis Club, menyebut turnamen ini memang masih dalam tahap awal. Belum terhubung langsung dengan cabang olahraga (cabor) tenis profesional. Tapi ke depan, potensinya besar.
“Ini masih pertama, masih sebagai wadah menyalurkan hobi. Tapi tadi Ketua PELTI Sulsel, Prof Jamaluddin Jompa, menyampaikan ke depan bisa dibuka kelas khusus SMP dan SMA. Karena dari event seperti ini, bakat-bakat muda itu akan terlihat,” ujar Melinda, Minggu malam (3/8).
Gagasan itu langsung mendapat sambutan dari Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin. Ia menyebut turnamen seperti Aisha Tennis Cup bisa menjadi jalan baru untuk membangkitkan minat masyarakat terhadap tenis.
“Tenis bisa tumbuh kalau event seperti ini terus ada. Apalagi dikemas lebih santai, rileks, dan melibatkan banyak kategori. Harapannya, minat dan bakat masyarakat terhadap tenis bisa terus meningkat,” kata Munafri.
Tak hanya sebatas turnamen, Aisha Tennis Cup juga dilihat sebagai peluang lahirnya atlet muda profesional. Sebab menurut Wali Kota, tenis bukan olahraga pinggiran—justru punya daya tarik tinggi di mata dunia.
“Tenis itu punya banyak penggemar. Penontonnya besar, atletnya banyak digandrungi. Kalau kita bisa gali bakat dari anak-anak sejak dini, bukan tidak mungkin ada talenta Makassar yang bisa bersinar di level nasional bahkan internasional,” jelasnya.
