English English Indonesian Indonesian
oleh

Rakyat Turun ke Jalan, Dataran Merdeka Bergejolak, PM Malaysia Anwar Ibrahim Malah Menyalahkan Lawan Politik

Anwar Ibrahim: Kritik Bukan Permusuhan

Di tengah hiruk-pikuk kritik, Anwar Ibrahim justru mengambil nada tenang. Lewat pernyataan resmi, ia menegaskan bahwa kritik bukanlah musuh demokrasi.

“Perbedaan pandangan tidak harus dilihat sebagai permusuhan. Justru dari sanalah kematangan negara bangsa tumbuh,” ujar Anwar.

Ia bahkan menyampaikan penghargaan kepada seluruh petugas keamanan, medis, dan sukarelawan yang memastikan aksi berjalan tertib. Kepada para demonstran, ia mendoakan keselamatan mereka dalam perjalanan pulang.

 “Saya konsisten berpegang pada prinsip demokratik: kebebasan bersuara dan menyampaikan kritikan,” tegasnya.

Tak hanya itu, Anwar juga mengajak semua pihak untuk berdialog. Bukan sekadar turun ke jalan, tetapi juga membangun ruang-ruang diskusi, mencari titik temu, dan bersama-sama membawa Malaysia ke arah yang lebih progresif.

Ruang Demokrasi dan Masa Depan

Unjuk rasa 26 Juli 2025 mungkin hanya salah satu episode dari dinamika politik Malaysia, namun ia menjadi potret hidup bahwa demokrasi masih bernapas di Dataran Merdeka.

Ada suara-suara yang berbeda, ada pemimpin yang dikritik, dan ada aparat yang justru menjaga agar kritik itu bisa disampaikan dengan aman.

Malaysia terus bergerak. Dengan segala perbedaan dan ketegangan, satu hal tetap menjadi harapan bersama: ruang demokrasi tetap terjaga, dan bangsa ini terus tumbuh dewasa.

News Feed