“Pengelolaan stres dan tidur yang cukup juga menjadi bagian penting dari pencegahan. Pada beberapa kasus, pasien dengan GERD bisa merasa panik karena takut terkena serangan jantung,” ucapnya.
Untuk itu kata dia, ketakutan ini justru memperparah gejala yang dirasakan karena stres meningkatkan produksi asam lambung. Inilah kenapa pendekatan psikologis juga penting dalam penanganan pasien GERD.
“Untuk menegakkan diagnosis, dokter biasanya melakukan beberapa pemeriksaan seperti elektrokardiogram, tes darah jantung, dan endoskopi saluran cerna,” ucapnya.
Hasil pemeriksaan ini dapat membedakan mana gejala yang berkaitan dengan jantung dan mana yang berasal dari saluran cerna.
Dengan maraknya kasus serupa, ia berharap masyarakat bisa lebih peka terhadap sinyal yang diberikan tubuh dan tidak ragu untuk mencari pertolongan medis.
“Kita tidak bisa asal menebak. Nyeri dada adalah tanda yang harus direspons cepat dan tepat,” tutupnya.(wis)
