“Hal ini sejalan dengan dukungan dari Bank Indonesia Sulsel yang melihat potensi wastra dan produk UMKM Sulsel sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah,” tuturnya.
Event ini menjadi wadah kolaboratif yang melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kota, asosiasi, komunitas kreatif, hingga akademisi.
Kolaborasi ini diyakini akan mendorong perkembangan industri tekstil, fashion, kriya, dan kuliner lokal yang lebih pesat dan berkelanjutan.
Tak hanya menampilkan karya-karya terbaik dari pelaku usaha dan desainer lokal, WHM 2025 juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat agar lebih menghargai dan mencintai produk dalam negeri.
“Talkshow finansial dan edukasi bisnis turut dihadirkan untuk memperkuat kapasitas pelaku UMKM lokal dalam menembus pasar yang lebih luas,” tuturnya.
Menurut Lily, penyelenggaraan WHM 2025 ini bukan hanya menjadi momen perayaan budaya, tetapi juga bentuk konkret dari strategi hilirisasi sektor ekonomi kreatif.
“Kita ingin masyarakat sadar bahwa membeli produk lokal berarti ikut menjaga budaya dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.
Masyarakat Makassar dan sekitarnya diajak untuk hadir dan menikmati atmosfer penuh inspirasi dari WHM 2025.
“Selain berbelanja produk lokal berkualitas, pengunjung juga dapat menyaksikan langsung inovasi dan kreativitas dalam pengolahan kain tradisional menjadi produk fashion dan kriya yang modern,” ucapnya,
Dengan berlangsungnya Wastra Heritage Market x Karya Kreatif Sulsel 2025, Makassar kembali menegaskan posisinya sebagai pusat pengembangan industri kreatif kawasan timur Indonesia.