“Kami sangat menghargai kontribusi IGI dalam memberikan masukan yang konstruktif. Rekomendasi ini akan segera kami bahas dan tindak lanjuti dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan guru,” ungkap Temu.
Wakil Ketua Umum IGI, Abdul Wahid Nara, secara khusus menyoroti persoalan distribusi guru yang tidak merata di daerah.
“Sejak ditangani daerah, distribusi guru jadi tidak proporsional. Faktanya, Indonesia sebenarnya tidak kekurangan guru, tetapi penempatannya tidak seimbang. Ini jadi alasan kuat agar tata kelola guru ditarik kembali ke pusat,” tegas Wahid. (*)