BERANDA: AIDIR AMIN DAUD
Presiden Donald Trump mengumumkan rencananya untuk membuat “pernyataan besar” tentang Rusia pada awal minggu ini, di tengah meningkatnya kritik terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin terkait serangan terbaru Rusia terhadap Ukraina. Kita menunggu sikap Trump terhadap konflik Rusia-Ukraina, perubahan retorikanya terhadap Putin, dan langkah-langkah kebijakan yang sedang dipertimbangkan oleh administrasinya.
**
Dunia tentunya berharap ada sesuatu yang lebih baik atas sikap Trump yang dapat membuat perang Rusia-Ukraina bisa lebih tenang. Namun, tampaknya Trump mulai ‘marah’ kepada Rusia untuk banyak urusan dan kemungkinan ‘Ukraina’ akan menjadi alasan untuk ‘menghajar’ Rusia.
Presiden Trump telah memperlihatkan perubahan signifikan dalam retorikanya terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam beberapa minggu terakhir. Pada tanggal 11 Juli, ketika ditanya tentang serangan drone Rusia semalam terhadap Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina yang merusak rumah sakit bersalin, Trump menjawab, “You’ll be seeing things happen.”
Dalam wawancara dengan NBC News pada hari Kamis, Trump mengungkapkan bahwa dia “kecewa dengan Rusia” saat membahas status perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun. Dia menambahkan, “Tapi kita akan lihat apa yang terjadi dalam beberapa minggu ke depan.”
Penilaian Trump yang paling blak-blakan tentang Putin datang pada hari Rabu saat pertemuan Kabinet. “We get a lot of bulls–t thrown at us from Putin, if you want to know the truth,” kata Trump. “Dia selalu sangat baik sepanjang waktu tetapi ternyata itu tidak berarti apa-apa.” Trump melanjutkan dengan mengatakan, “Kami tidak senang dengan Putin, saya tidak senang dengan Putin, saya bisa mengatakan itu sekarang. Karena dia membunuh banyak orang. Dan banyak di antaranya adalah tentaranya sendiri.” Sama kita juga mencatat bagaimana Trump menyatakan di akhir Mei bahwa Putin telah bermain dengan api. Putin benar-benar gila. Kita sama tahu harusnya Trump — keluar dari konteks tulisan ini — menyatakan juga hal yang sama untuk Netanyahu.
Senin hari ini waktu Amerika — mungkin Trump akan mengeluarkan pernyataan yang bisa makin memanaskan perang Ukraina atau bisa juga membuat keputusan yang dengan sendirinya menyelesaikan perang di Ukraina. Seperti yang dilakukannya kepada beberapa situs nuklir Iran. Beranikah Trump melakukan hal yang sama kepada Rusia? Kita tunggu pernyataan besar dari Trump hari Senin ini.
Pernyataan ini diperkirakan akan menguraikan pendekatan yang lebih tegas terhadap Rusia, meskipun Trump menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang apa yang akan diumumkannya. Trump sepertinya benar telah membatalkan keputusan Pentagon untuk menahan beberapa pengiriman senjata ke Ukraina, menandakan perubahan signifikan dalam kebijakannya. Dalam wawancara dengan NBC, Trump menjelaskan pengaturan senjata tersebut: “Kami mengirim senjata ke NATO, dan NATO membayar senjata tersebut, 100%. Jadi yang kami lakukan adalah senjata yang keluar dikirim ke NATO, dan kemudian NATO akan memberikan senjata tersebut [ke Ukraina], dan NATO membayar senjata tersebut.”
Keputusan ini menandai pergeseran dari posisi sebelumnya yang lebih ragu-ragu mengenai bantuan militer ke Ukraina. Dengan menggunakan NATO sebagai perantara, Trump tampaknya mencoba untuk menyeimbangkan dukungan untuk Ukraina sambil tetap mempertahankan posisinya bahwa Amerika Serikat tidak boleh menanggung beban finansial sendirian.
Pengaturan ini juga mencerminkan pendekatan Trump yang lebih luas terhadap aliansi internasional, di mana dia telah secara konsisten menekankan bahwa negara-negara anggota NATO harus berkontribusi lebih banyak untuk pertahanan kolektif. Dengan memastikan bahwa NATO “membayar 100%” untuk senjata tersebut, Trump dapat mempertahankan dukungan untuk Ukraina sambil tetap konsisten dengan tujuan kebijakannya untuk mengurangi pengeluaran AS untuk pertahanan internasional.
Kita juga sama mengetahui bahwa Trump telah lama mengatakan bahwa dia mempertimbangkan untuk memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia, tetapi sejauh ini belum mengambil tindakan konkret. Senator AS Lindsey Graham dari Carolina Selatan, sekutu Trump, sedang mendorong legislasi yang akan menargetkan Rusia dengan sanksi baru yang substansial.
Meskipun Trump belum mengambil tindakan tegas terkait sanksi, pernyataan terbaru dan pengumumannya tentang “pernyataan besar” yang akan datang pada hari Senin ini menunjukkan bahwa sanksi mungkin menjadi bagian dari strategi yang sedang dipertimbangkan. Sanksi ekonomi telah menjadi alat utama dalam kebijakan luar negeri AS untuk memberikan tekanan pada negara-negara tanpa melibatkan konfrontasi militer langsung.
Jika Trump memutuskan untuk memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia, ini akan menandai eskalasi signifikan dalam pendekatan AS terhadap konflik tersebut. Sanksi semacam itu dapat menargetkan berbagai sektor ekonomi Rusia, termasuk energi, keuangan, atau individu-individu tertentu yang terkait dengan pemerintahan Putin. Efektivitas sanksi tersebut akan bergantung pada seberapa luas cakupannya dan apakah sekutu-sekutu AS juga akan mengadopsi tindakan serupa.
**
Ukraina tentu akan mendapatkan dukungan moril dan materil atas sikap Trump terhadap Putin dan Rusia. Kali ini nasib baik dan buruk Ukraina akan kembali datang dari Trump. Penguasa polisi dunia ini. Sesuatu yang tidak dilakukannya atas genosida yang terus berlangsung di Gaza. ****