English English Indonesian Indonesian
oleh

Rp60 Miliar Dikucurkan, Pemkab Bone Akan Bangun Dua Jembatan Tahun Ini

FAJAR, BONE– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone mengajukan dua proyek pembangunan jembatan yang akan dikerjakan pada tahun 2025, dengan total anggaran mencapai Rp60 miliar.

Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman, menjelaskan bahwa dua proyek jembatan tersebut masing-masing terletak di Desa Pasaka, Kecamatan Sibulue, dan Desa Ajalasse, Kecamatan Cenrana.

“Saya sudah usulkan, dan saat ini baru ada sinyal untuk dua lokasi. Prioritas diberikan pada yang paling mendesak, yaitu di Kecamatan Sibulue dan Cenrana,” ujar Asman, Kamis, 3 Juli 2025.

Pembangunan jembatan di Desa Pasaka dinilai mendesak karena akan menghubungkan lima desa di sekitarnya serta memangkas waktu tempuh menuju Kota Watampone hingga setengahnya. Selama ini, warga harus memutar jauh ke selatan melalui jalan Pores di Kecamatan Mare, yang kondisinya juga tidak memadai.

Sementara di Kecamatan Cenrana, lima desa masih terisolasi akibat terputusnya akses ke jalan utama oleh aliran Sungai Walanae.

“Itu di Desa Ajalasse, ada lima desa yang akses jalannya terputus,” ungkap Bupati Asman.

Terkait sumber anggaran, Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, menyebutkan bahwa dana untuk pembangunan kedua jembatan tersebut akan berasal dari dana transfer pusat.

“Dari pusat kita mendapat dua proyek jembatan dengan nilai anggaran sekitar Rp60 miliar,” jelasnya.

Kepala Desa Pasaka, Kecamatan Sibulue, Sulaiman, mengatakan bahwa pengusulan pembangunan jembatan ini sudah dilakukan hampir setiap tahun melalui forum Musrenbang, namun hingga kini belum juga terealisasi.

“Sudah puluhan tahun kami usulkan setiap tahun, tapi belum pernah dikerjakan,” tuturnya.

Jembatan ini akan menghubungkan Desa Pasaka dengan Desa Tunre Tellue yang dipisahkan oleh Sungai Kaju, serta memberi manfaat bagi lima desa sekitar, seperti Desa Pattiro, Sumaling, dan Bulie.

Menurut Sulaiman, ada sekitar 500 kepala keluarga atau lebih dari 2.000 jiwa di desanya. Selama ini, warga harus menempuh jarak sekitar 40 km dengan memutar ke selatan dan berbelok ke barat untuk mencapai jalan poros.

“Kalau jembatan ini dibangun, jarak bisa terpangkas lebih dari 20 km,” katanya.

Akses akan langsung terhubung ke Pattiro Bajo sejauh 7 km, lalu menuju Arasoe hingga masuk ke Kota Watampone, dengan kondisi jalan yang sudah beraspal. Sementara akses jalan saat ini, kata dia, rusak parah.

Di sisi lain, Ketua Sompung Lolona Cenrana, Irham Ihsan, juga menyoroti urgensi pembangunan jembatan di Desa Ajalasse. Ia menyebut, akses ke desa-desa tersebut selama ini sangat terbatas, bahkan belum pernah dibangun jembatan permanen.

“Kami sangat berharap pembangunan jembatan ini bisa terealisasi. Sebelumnya, di masa Bupati Andi Fahsar Padjalangi, proyek ini pernah diajukan, tapi ditolak warga karena desain jembatannya terlalu kecil dan hanya bisa dilewati sepeda motor,” jelasnya.

Selain Desa Pallime-Ajalasse, tiga desa lain—Busunge, Laoni, dan Latonro—juga masih terisolasi. Menurut Irham, dibutuhkan sedikitnya empat jembatan untuk menghubungkan seluruh desa tersebut secara efektif.

“Sampai saat ini, warga masih mengandalkan perahu untuk aktivitas sehari-hari,” pungkasnya. (an/*)

News Feed