Meskipun demikian, ia memastikan bahwa pemerintah akan menyusun RAPBN 2026 secara hati-hati, dengan mempertimbangkan perkembangan domestik dan internasional. “Dunia sedang mengalami ketidakpastian yang sangat tinggi, dan itu perlu kita antisipasi dengan penuh kehati-hatian,” kata Sri Mulyani.
Trump sebelumnya juga mengecam rencana BRICS untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS, menyebut bahwa jika upaya dedolarisasi terus berjalan, negara-negara terkait bisa dikenakan tarif hingga 100 persen.
Wacana dedolarisasi menguat dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak sanksi ekonomi AS terhadap Rusia diberlakukan setelah invasi ke Ukraina pada 2022. BRICS, yang kini semakin aktif mengajak negara-negara berkembang lainnya bergabung, disebut tengah menjajaki penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional.
