English English Indonesian Indonesian
oleh

Yeni Rahman Dorong Pemanfaatan Sampah Dapur

Yeni juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam pemasaran produk hasil biokonversi, seperti maggot. Ia menekankan pentingnya akses informasi pasar bagi para pelaku, khususnya kelompok perempuan, agar produksi mereka bisa berujung pada hasil ekonomi nyata.

“Banyak yang mengatakan pasarnya ada, tapi sering kali kita tidak tahu produknya di mana, siapa yang bisa dihubungi. Ini yang harus kita pikirkan bersama agar ibu-ibu tidak hanya memproduksi, tapi juga memperoleh hasil,” tambahnya.

Yeni menyatakan bahwa program ini merupakan salah satu solusi nyata atas persoalan besar di perkotaan, yakni sampah.

Ia mengingatkan bahwa TPA Tamangapa setiap harinya menampung lebih dari 1.500 ton sampah, dan volume ini hanya akan terus bertambah jika tidak ada pengelolaan di tingkat rumah tangga.

“Bayangkan kalau setiap rumah bisa mengelola sampah organiknya sendiri, berapa banyak yang tidak lagi menjadi beban TPA. Dan melalui maggot ini, kita bisa menguranginya secara signifikan,” tegasnya.

Yeni menutup sambutannya dengan seruan optimisme bahwa perubahan dimulai dari kemauan untuk memulai.

“Yang susah itu bukan caranya, tapi kemauan untuk memulai dan melakukannya secara konsisten. Proses ini memang panjang, tapi akan lebih panjang kalau kita tidak mulai dari sekarang. Maka mari kita mulai hari ini,” pungkasnya.

Yeni juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif seperti ini dan siap menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak guna memperkuat upaya pemberdayaan dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.(ams)

News Feed