FAJAR, MAKASSAR- Program Sekolah Rakyat, inisiasi prioritas Presiden Prabowo Subianto di sektor pendidikan, akan segera bergulir di Sulawesi Selatan. Sebanyak 15 sekolah rintisan telah disiapkan untuk memulai tahun ajaran 2025/2026, menampung total 1.750 siswa dari berbagai jenjang. Sementara itu, pembangunan fisik sekolah permanen direncanakan mulai Agustus 2025.
Kepala Dinas Sosial Sulsel, Abdul Malik Faisal, menjelaskan bahwa sekolah rintisan ini akan memanfaatkan bangunan eksisting milik pemerintah kabupaten/kota, provinsi, hingga kementerian secara sementara. Struktur bangunan sekolah rintisan terbagi menjadi tiga kelompok:
Kelompok 1A: Bangunan yang disiapkan oleh Kementerian Sosial, meliputi empat sentra di Sulsel, yaitu dua di Kota Makassar, serta masing-masing satu di Gowa dan Takalar.
Kelompok 1B: Sekolah yang disiapkan oleh pemerintah daerah, berlokasi di dua titik di Sinjai, serta masing-masing satu titik di Makassar, Barru, Sidrap, Wajo, dan Soppeng.
Kelompok 1C: Memanfaatkan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK), seperti BLK di Bone dan Parepare.
“Totalnya ada 15 sekolah rintisan dengan jumlah siswa mencapai 1.750 siswa untuk tahun ajaran 2025–2026. Jumlah ini adalah bagian dari total 20.000 siswa Sekolah Rakyat secara nasional,” ujar Malik.
Dia menambahkan bahwa proses penerimaan siswa untuk Kelompok 1A dan 1B sudah selesai, termasuk 150 siswa yang akan bersekolah di Gedung BPSDM Sulsel. Adapun untuk Kelompok 1C, proses perekrutan masih berlangsung dan diharapkan akan ditetapkan awal bulan Juli ini.
Secara rinci, siswa yang akan diterima di sekolah rintisan ini terdiri dari 75 siswa SD, 975 siswa SMP, dan 700 siswa SMA. (uca/*)