Penerbangan Kosong
Hong Kong menjadi pusat penyebaran rumor ini, yang tak pelak memengaruhi perilaku wisatawan. Data dari pemerintah Jepang menunjukkan penurunan 11 persen kedatangan turis dari Hong Kong pada Mei, dibandingkan tahun lalu. Padahal, April 2025 mencatat rekor tertinggi dalam sejarah pariwisata Jepang, yakni 3,9 juta pengunjung dalam sebulan.
Branden Choi (28), warga Hong Kong yang rutin berkunjung ke Jepang, mengaku ragu melanjutkan rencana liburannya.
“Saya mungkin akan tunda perjalanan sampai lewat September,” katanya.
Agen perjalanan setempat bahkan sampai menawarkan diskon besar dan asuransi gempa bumi demi mencegah angka kunjungan jatuh ke titik nol.
Klarifikasi Kreator
Situasi ini akhirnya mendorong Ryo Tatsuki, sang kreator manga, buka suara. Melalui pernyataan resmi dari penerbit, ia menegaskan bahwa komiknya tidak dibuat untuk meramalkan masa depan.
“Saya bukan peramal. Ini hanya karya fiksi,” tulis Tatsuki dalam klarifikasi singkat.
Namun, publik yang terlanjur khawatir tampaknya belum sepenuhnya terpengaruh oleh bantahan tersebut. Apalagi dalam beberapa hari terakhir, lebih dari 1.000 gempa kecil tercatat mengguncang wilayah selatan Jepang, terutama di sekitar Kepulauan Tokara, tak jauh dari Kyushu.
Di sisi lain, pakar seismologi dari Universitas Tokyo, Prof. Robert Geller, menegaskan bahwa bahkan prediksi gempa berbasis sains sekalipun tidak bisa memberikan kepastian waktu maupun lokasi.
“Selama lebih dari 50 tahun saya mempelajari gempa, belum ada satu pun prediksi yang benar-benar akurat,” ujar Geller.