English English Indonesian Indonesian
oleh

Mangrove Pangkep: Benteng Alami yang Menari di Antara Gelombang dan Akar

Sebuah pesan untuk kita semua melalui dokumentasi ini, Forum Komunitas Hijau Sulsel dan Yayasan Haji Kalla (YHK) berharap kisah Hamzah tak hanya menginspirasi, tetapi juga menggerakkan. Agar setiap pelajar, pemerintah, perusahaan, atau wisatawan yang datang ke Pangkep tak hanya melihat bakau sebagai pemandangan, tapi sebagai cermin tanggung jawab.

Karena merawat bakau bukan sekadar menancapkan bibit, tapi menumbuhkan kesadaran bahwa alam ini bukan warisan nenek moyang, melainkan pinjaman dari anak cucu kita yang belum lahir. Dan Hamzah? Ia adalah sang penjaga waktu, yang dengan kedua tangannya, menulis surat cinta untuk bumi—satu bibit, satu harapan, pada satu waktu.

Di ujung senja, bakau-bakau itu masih berbisik. Mungkin mereka sedang bercerita tentang seorang lelaki yang mengubah lumpur menjadi harapan, dan dedikasinya yang abadi seperti akar yang tak pernah lepas dari tanah.(*)

News Feed