“Tiga hari pasca operasi, kondisi pasien dinyatakan membaik,” ucapnya.
Selama proses pengobatan, semua biaya pasien dan dua orang pendampingnya ditanggung Kementerian Kesehatan RI. Kaslan juga mendapatkan ruang rawat VIP pasca operasi.
“Kami tidak ingin ada beban tambahan untuk pasien dan keluarganya,” ucapnya.
dr. Andi Saguni menambahkan, RSUP Makassar CPI berkomitmen menjadi rumah kemanusiaan, bukan hanya tempat pelayanan medis.
Ia menegaskan, pelayanan kesehatan bukan hanya soal menyembuhkan, tapi juga menjaga harapan dan keselamatan pasien.
Kasus Kaslan menjadi contoh nyata transformasi sistem rujukan kesehatan digital nasional yang mendukung percepatan layanan kesehatan lintas daerah.
Dokter bedah toraks RSUP Makassar CPI menyebut penanganan kasus ini tak lepas dari kolaborasi tim, dukungan fasilitas rumah sakit, dan kebijakan cepat Kementerian Kesehatan RI.
Kaslan direncanakan pulang dalam waktu dekat setelah tim medis memastikan kondisi paru bersih dan pernapasan kembali normal.
RSUP Makassar CPI menyebut keberhasilan operasi ini sebagai wujud pelayanan kesehatan maksimal bagi seluruh warga, terutama pasien rujukan dari daerah terpencil.
Kakak Kaslan, Lukman (34), mengucapkan terima kasih atas bantuan rumah sakit dan perhatian langsung Menteri Kesehatan. Menurutnya, rujukan cepat ini menjadi penyelamat hidup adiknya.
“Yang penting dia selamat, itu yang kami syukuri,” ujar Lukman.
Saat ini, Kaslan masih dalam perawatan dengan kondisi terus membaik. (wis)
