FAJAR, JAKARTA – Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) di gerai resmi Logam Mulia turun Rp4.000 pada perdagangan pagi ini, menjadikan harga jual senilai Rp1.880.000 per gram, dari sebelumnya Rp1.884.000 per gram. Penurunan serupa terjadi pada harga buyback, yang kini berada di Rp1.724.000 per gram.
Perbedaan antara harga beli dan jual saat ini mencapai Rp156.000 per gram, mengikuti formula resmi Antam untuk mengukur potensi keuntungan atau kerugian investor.
Investor yang membeli emas sejak November 2022, saat harga masih di kisaran Rp936.000 per gram, masih mencatat keuntungan nyata. Sebagai contoh, 5 gram emas yang dibeli Rp 4,68 juta kini jika dijual mencapai Rp9,4 juta (belum pajak), mencetak laba kotor hampir Rp 4 juta.
Menurut analis Ibrahim Assuaibi, harga emas dunia turun akibat gencatan senjata sementara antara Iran–Israel yang memunculkan stabilitas di Timur Tengah.
Pada penutupan pekan lalu, harga spot emas internasional diperkirakan dalam rentang USD 3.232 – 3.305 per troy ounce, turun dari level semula USD 3.274.
Selain geopolitik, komentar dari The Fed terkait suku bunga yang mau “tidak buru-buru diturunkan” turut memberi tekanan pada logam mulia, mengurangi minat beli aset safe haven.
Strategi untuk Investor
- Pantau Selisih Harga: Spread jual-beli Rp156.000 per gram menentukan kapan investor harus membeli atau melepas aset emas.
- Lakukan Analisis Geopolitik: Fluktuasi harga dipengaruhi oleh perkembangan global, seperti gencatan senjata di Timur Tengah dan kebijakan bank sentral AS.
- Pertimbangkan Aset Multikomoditas: Diversifikasi ke instrumen lain bisa meredam risiko saat harga emas sedang terkoreksi.
Update Harga Emas Antam per 30 Juni 2025 (Belum Termasuk Pajak)
0,5gr Rp990.000
1 gr Rp1.880.000
5 gr Rp9.204.000
10 gr Rp18.330.000
25 gr Rp45.662.000
50 gr Rp91.205.000
100 gr Rp182.290.000
250 gr Rp455.337.500
500 gr Rp910.375.000
1.000 gr Rp1.820.600.000