FAJAR, ASSEN – Hari pertama MotoGP Belanda 2025 menjadi mimpi buruk bagi Marc Marquez. Dua kali terlempar dari motornya dalam waktu beberapa jam.
Pembalap Ducati itu tak hanya memar di empat bagian tubuh, tetapi juga harus menerima jahitan di dagu akibat kerasnya batu gravel di run-off area Sirkuit Assen.
“Saya seperti dilempari batu bata,” ujar Marquez setengah kesal usai sesi practice pada Jumat (27/6), menyindir ukuran batu gravel di area penyelamatan sirkuit yang dinilainya terlalu besar dan membahayakan.
Insiden pertama terjadi di tikungan 15 pada sesi FP1. Marquez kehilangan kendali bagian belakang motornya dan jatuh cukup keras. Cedera di tangan kiri langsung dirasakannya. Namun itu baru awal.
Beberapa jam kemudian, Marquez kembali terjatuh, kali ini di tikungan tujuh saat sesi latihan lanjutan. Kali ini bagian depan motornya yang bermasalah, membuatnya terjerembap dengan lebih keras. Ia harus dibantu marshal untuk berdiri karena mengalami nyeri yang signifikan.
Pihak Ducati mengonfirmasi bahwa sang pembalap tidak mengalami patah tulang, hanya luka-luka di dagu, jari kiri, perut, dan siku kiri. Namun, Marquez sendiri mengungkap bahwa benturan pada saraf ulnaris di siku kiri membuat tangannya sempat mati rasa.
“Mereka menjahit dagu saya. Tapi yang paling menyiksa justru rasa nyeri dari batu-batu itu. Ukurannya terlalu besar. Ini bukan gravel biasa, ini seperti batu gunung,” ucap Marquez dengan nada serius.
Marquez tak hanya mengeluhkan, tapi juga menyerukan perubahan. Menurutnya, gravel run-off seperti di Assen seharusnya tak lagi digunakan di level MotoGP karena justru memperparah cedera saat insiden.