FAJAR, MAKASSAR — Penglihatan adalah salah satu panca indera terpenting dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Namun, tidak banyak yang menyadari jika sejumlah kelainan mata bisa muncul secara perlahan dan mengancam fungsi penglihatan secara permanen.
Salah satu kelainan mata yang umum ditemui adalah rabun jauh (miopia), yakni kondisi di mana seseorang tidak dapat melihat objek yang jauh dengan jelas.
Dokter Mata RS Tajuddin Chalid Makassar, dr. Muliasnaeny, Sp.M mengatakan miopia bisa dialami sejak usia anak-anak dan biasanya akan bertambah parah seiring waktu jika tidak ditangani dengan tepat.
“Penggunaan kacamata atau lensa kontak merupakan salah satu solusi, namun pada beberapa kasus, terapi ortho-k dan operasi lasik juga bisa menjadi alternatif,” ucapnya.
Selain miopia, terdapat pula rabun dekat (hiperopia) dan astigmatisme, yang juga memengaruhi ketajaman visual. Rabun dekat membuat penderitanya sulit melihat objek dari dekat, sedangkan astigmatisme terjadi akibat kelengkungan kornea yang tidak merata, menyebabkan bayangan terlihat buram atau ganda.
“Pemeriksaan mata secara rutin dapat membantu menentukan jenis koreksi yang dibutuhkan,” ucapnya.
Kelainan mata lainnya yang patut diwaspadai adalah glaukoma, yakni kondisi kerusakan saraf mata akibat tekanan intraokular yang meningkat. “Glaukoma dikenal sebagai pencuri penglihatan diam-dia karena sering tidak menunjukkan gejala hingga terjadi kehilangan penglihatan,” ucapnya.
Katarak juga menjadi salah satu kelainan mata yang paling banyak ditemui, khususnya pada usia lanjut. Katarak menyebabkan lensa mata menjadi keruh sehingga penglihatan tampak kabur, berawan, atau seperti melihat melalui kaca berembun.