FAJAR, JAKARTA – Aktor Jourdy Pranata membagikan pengalamannya saat mempelajari dialek Makassar demi perannya dalam film Jodoh 3 Bujang. Film bergenre drama komedi ini mengangkat cerita tentang budaya keluarga Bugis-Makassar, khususnya tradisi pernikahan kembar.
Dalam proses produksi, Jourdy merasa sangat terbantu dengan arahan sutradara Arfan Sabran serta lawan mainnya Maizura, yang keduanya merupakan asli berdarah Makassar.
“Alhamdulillah, kita diberi kesempatan untuk berlatih aksen dan bahasa selama kurang lebih tiga minggu, bersamaan dengan proses reading. Apalagi sutradara dan co-director berasal langsung dari Makassar, ditambah lagi pemeran utamanya, Maizura, juga asli Makassar,” ujar Jourdy di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Jourdy menambahkan bahwa sang sutradara memberikan kebebasan penuh kepada para aktor untuk berimprovisasi.
“Kita diberikan kebebasan untuk bertanya dan berimprovisasi terkait nada maupun gaya bicara karakter. Semuanya kita konsultasikan langsung dengan Pak Arfan,” lanjutnya.
Sementara itu, Maizura memainkan peran penting sebagai “penjaga nada” dialog. Ia kerap memberikan koreksi agar para pemain bisa berbicara dengan logat dan intonasi yang terdengar alami.
“Maizura sering mengoreksi dialog kami supaya terdengar lebih natural, seperti anak muda Bugis-Makassar sesungguhnya,” kata Jourdy.
“Jadi, saya sangat berterima kasih kepada Pak Arfan dan Maizura yang mau ekstra bantu kami.”
Selain pelatihan bahasa, pengalaman syuting langsung di Makassar selama sebulan juga mempercepat proses adaptasi bahasa para pemain.