Mahasiswa juga mengenalkan konsep bunga dan inflasi, pentingnya perlindungan usaha melalui asuransi sederhana, serta kewaspadaan terhadap skema investasi yang menjanjikan keuntungan tidak realistis. Pelatihan juga mencakup penggunaan aplikasi pencatatan keuangan digital, serta evaluasi keuangan mingguan dan bulanan.
Selain itu, pelaku UMKM diajak menyusun tujuan keuangan yang spesifik dan terukur, seperti merencanakan tabungan modal tambahan, membentuk dana darurat, hingga menetapkan target omzet jangka pendek. Dalam sesi diskusi, peserta juga didorong untuk aktif bertanya dan mencari informasi sebelum mengambil keputusan keuangan penting.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara mahasiswa dan pengelola Warmindo Beruang sebagai bentuk komitmen kerja sama dalam pengembangan usaha berbasis literasi keuangan. (*)