English English Indonesian Indonesian
oleh

Dua Puisi Prof Nurhayati Syairuddin Beri Jiwa pada Antologi “Swara-Swara Anak Pulau”

Berikut Puisinya

Nurhayati Syairuddin

BALADA “MANGGE”ANAK PULAU KARAMPUANG

Karampuang yang permai
pulau indah depan Kota Mamuju Di sana seorang bocah

patriot
Lincah dan tangguh Mangge namanya

Setiap pagi anak pulau itu berdiri
Di bukit karang-karang terjal dan bergerigi Menatap jauh,
bermimpi harapan menjulang tinggi Walau menepi terhimpit sunyi

Sesaat Mangge menghentak bumi ingin merantau, menjadi
guru Mendidik sesama anak-anak pulau Tetapi hati Mangge
terpaut utuh
pada pulau Karampuang tempatnya lahir dan hidup

Mungkin ini jalanku terjal
Mungkin esok tersandung karang, lirihnya pada pulau,
tempat ia lahir dan bernapas Tapi keinginan Mangge terlalu
kuat mengalahkan batas
merobek sekat

Di bawah nyiur memanggil-manggil Di bibir pantai, di sepi
karang

Perahu sandeq gagah di punggung gelombang Mangge
bangkit dalam mimpi
Karampuang tegar berdiri
Mercusuar bagi seluruh anak-anak pulau

Makassar, 25 Maret 2025

Catatan:

  1. Mangge adalah nama panggilan anak laki-laki di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
  2. Sandeq nama perahu orang Mandar

JERITAN SUKMA ANAK PULAU

Di antara buih-buih yang kian mengabur Di antara karang-
karang bergerigi
Dan kelamnya malam yang sepi
Anak pulau menatap takdir tak bertepi Jeritannya bergelantung pada angin Meski angin tidak
selamanya setia Anak pulau menggelorakan swara pada layar-layar perahu nelayan
Berjalan di atas pasir luka Menanti esok yang entah ada Anak pulau, anak laut, anak nelayan Berkawan gelombang
Anak pulau bersandar
pada harapan yang tak gentar
berteman sepi Mereka tumbuh dalam kekurangan Namun tak mati oleh nasib sedih
Anak pulau ingin bernyanyi
Namun, tiada lontaraq dan tiada sinriliq Ingin merengkuh dunia
Namun, perahu kecil tak kuasa menahan ombak

News Feed