English English Indonesian Indonesian
oleh

Mengunjungi Badar, Kota Perjuangan Rasulullah Melawan Kaum Kafir

Peperangan berlangsung sekitar dua jam. Pasukan muslim berhasil membuat kacau pertahanan pasukan Quraisy hingga menyerah. Bahkan pemimpin penting Quraisy yaitu Abu Jahal alias Amr bin Hisyam ikut tewas dalam pertempuran tersebut. Peristiwa luar biasa inilah yang kemudian membuat banyak perang Badar sangat memiliki arti bagi kaum muslimin.

Tidak sedikit hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa ini. Salah satunya, untuk memperlihatkan kepada suku-suku Arab lainnya bahwa suatu kekuatan baru telah bangkit, serta memperkokoh otoritas Muhammad sebagai pemimpin atas berbagai golongan masyarakat Madinah.

Selain Jabal Malaikat dan Masjid Al Arees, dua sumur yang dikenal sebagai destinasi umat Islam melakukan perjalanan ke Badar adalah Bier Assyifa dan Bier Arrahwha. Dua sumur ini menjadi saksi sejarah selama pertempuran berlangsung – menjadi sumber air kaum muslim kala itu. Di sumur ini, Rasulullah memerintahkan pasukannya untuk menguasai sumber-sumber air untuk melemahkan kaum Quraisy.

Berkembangnya kota Badar ini menjadi sejarah perjuangan Rasulullah dan kaum muslimin melawan kaum Quraisy. Meski Badar terus berbenah menjadi lebih modern seiring menjadi lokasi wisata sejarah,jejak kemenangan umat Muslim saat perang Badar Al Kubra tetap bisa ditemui peziarah di kota yang berbatasan Makkah-Madinah-Jeddah ini.(*)

News Feed