English English Indonesian Indonesian
oleh

Tim Riset Puslitbangkes LPPM dan Departemen IKGM FKG Unhas Kolaborasi untuk Negeri di Pulau Sarappo Pangkep

Sebagian besar hanya menamatkan pendidikan dasar, bahkan banyak yang tidak menyelesaikannya sama sekali.

“Hal ini berimbas pada rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan, termasuk kesehatan gigi dan mulut,” ucapnya.

Akses masyarakat ke fasilitas kesehatan pun sangat terbatas. Hal ini diperparah dengan letak geografis desa-desa di pulau yang jauh dari lokasi puskesmas.

Berdasarkan data Puskesmas Sarappo, dari total 1.833 penduduk Pulau Sarappo, hanya 258 kasus yang tercatat mengakses layanan kesehatan gigi sepanjang tahun 2024.

Penyakit pulpa dan jaringan periapikal menjadi kasus terbanyak, mencerminkan minimnya pencegahan dan edukasi sebelumnya.

Ia menjelaskan jika Tim pengabdian berangkat dari Makassar menuju Pulau Sarappo menggunakan speed boat pukul 07.30 WITA dan tiba sekitar satu jam kemudian.

Setibanya di lokasi, tim langsung menggelar penyuluhan dan pemeriksaan di Puskesmas Sarappo yang dipimpin drg. Adrianti Eka Novita.

Kegiatan ini berlangsung hingga pukul 14.00 WITA dan diikuti oleh lebih dari 100 warga setempat dengan antusiasme tinggi.

“Selain penyuluhan kesehatan gigi, tim juga memberikan edukasi mengenai pola hidup sehat dan pentingnya asupan gizi seimbang, terutama untuk anak-anak,” ucapnya.

Kegiatan ini berlangsung dalam suasana interaktif, dengan warga aktif bertanya dan berdiskusi langsung dengan para dokter dan mahasiswa.

Tim riset juga mencatat bahwa meskipun Pulau Sarappo telah terjangkau jaringan 5G/4G, kualitas sinyal yang buruk menjadi penghalang bagi masyarakat untuk mengakses informasi kesehatan secara daring.

News Feed