English English Indonesian Indonesian
oleh

Harga Minyak Melonjak akibat Serangan Israel ke Iran, Tembus USD 73,93 per Barel

Meski harga minyak melonjak, sejumlah analis menyarankan agar pasar tetap waspada dan tidak terburu-buru bereaksi berlebihan. Goldman Sachs dalam catatannya menyatakan bahwa risiko gangguan langsung pada pasokan minyak Timur Tengah masih dianggap rendah, meski telah memasukkan premi risiko geopolitik dalam proyeksi harga minyak untuk musim panas 2025.

“Pertanyaan kuncinya adalah apakah lonjakan harga ini akan berlanjut melewati akhir pekan atau hanya bersifat sementara. Kami melihat potensi terbatas untuk konflik besar-besaran, sehingga reli ini bisa segera menemui hambatan,” ujar Janiv Shah, analis energi di Rystad Energy.

Jika konflik terus memburuk, harga minyak dapat terus terdorong naik, yang berdampak pada inflasi global, biaya logistik, hingga kebijakan moneter sejumlah negara. Investor kini menanti langkah diplomatik dari negara-negara besar untuk meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas jalur energi dunia. (*)

News Feed