Tema besar Munas kali ini mengusung semangat peningkatan kualitas pendidikan, yang ia sebut sebagai “Nuansa Pendidikan ala Timun Nawawi”, sebuah filosofi yang menekankan keteladanan, keberimbangan, dan kualitas tinggi.
Pertemuan ini juga dirangkaikan dengan konversi perusahaan pendidikan kedokteran swasta, menghadirkan nuansa prosthetic medicine, preventive medicine, dan juga medication.
Wakil Ketua I AFKSI yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK UMI), Dr. dr. Nasrudin A.M., Sp.OG(K), MARS, M.Sc, FISQua, AIFO-K mengungkapkan bahwa hingga saat ini terdapat 138 fakultas kedokteran (FK) di Indonesia, terdiri dari 35 swasta dan 11 negeri yang tergabung sebagai promotor baru.
“Saat ini tercatat ada 98 FK swasta dan 40 negeri yang menjadi anggota AFKSI,” jelasnya.
Nasrudin menyebut, hanya FK yang memiliki izin dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang bisa menjadi anggota AFKSI.
Oleh karena itu, proses pembinaan dan pendampingan FK baru sangat ditekankan, agar mampu memenuhi standar pendidikan dokter nasional.
Ketua Panitia Munas, dr. Armanto, menyampaikan bahwa acara ini telah dipersiapkan selama enam bulan dengan tiga bulan terakhir sebagai masa persiapan intensif.
Munas dan rangkaian konferensi internasional ini menjadi ajang strategis bagi FK swasta untuk menunjukkan kualitas dan inovasi mereka.
“Total peserta mencapai 375 orang, terdiri dari para delegasi, dekan, dosen, hingga mahasiswa kedokteran. Bahkan, terdapat dua delegasi dari luar negeri yang ikut berpartisipasi,” katanya.