English English Indonesian Indonesian
oleh

Cara Jemaah Haji asal Makassar Mengobati Rindu, Bawa Makanan Tradisional hingga Beras dari Kampung

FAJAR, MAKKAH — Berbagai cara dilakukan jemaah haji untuk mengubur rindu makanan khas daerah. Di Kloter UPG-1 asal embarkasi Makassar yang bermukim di sektor 3 Kawasan Syisah, mereka kompak menggelar makan bersama, dengan mengumpul makanan bawaan, mulai dari makanan tradisional hingga beras dari kampung.

Mereka mengumpulkan untuk diolah kembali. Beberapa bahan baku tambahan, termasuk sayur dan telur dibeli di pasar kaget tak jauh dari hotelDi beberapa kamar, mereka membagi tugas di waktu-waktu tertentu. Ada yang menanak nasi hingga bertugas ke pasar kaget.

Sukmawarni misalnya, mengaku membawa beras 5 kg ke Arab Saudi semata untuk mengobati kerinduannya dengan kampung halaman. Bukan hanya beras, pun bekal makanan tradisional tak lupa “dibungkus” dari Soppeng, Sulawesi Selatan.Minggu malam (8/6/2025) saat Fajar menyambangi kamarnya di Hotel Moro Allameyah Sektor 311.

Sukmawarni, Hj Rahmawati Haddade, Muthaharah bersama rekan sekamarnya sedang memasak nasi di rice cooker.Beberapa penganan makanan tradisional digelar satu per satu, seperti bajabu — makanan dari kelapa yang digoreng dicampur udang — mi instant, serta sambel buatan yang dimix dengan udang.

Ia memasak dengan rice cooker yang dibeli sejak tiba di Madinah. Sambel ekstra pedas dengan tomat mentah diracik dari hasil olahan yang dibeli di sekitar hotel, serta sayur daun segar, siap dihidangkan.

“Saya tidak terbiasa dengan nasi instan yang dimakan setiap hari di sini. Lidah saya masih lidah kampung, sehingga saya membawa beras,” ujarnya.

News Feed