FAJAR, PALOPO-Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Palopo berlangsung dengan lancar dan aman. Bawaslu Sulawesi Selatan (Sulsel) menyatakan bahwa pihaknya hanya bertindak sebagai pendamping atau asistensi, sementara pelaksana teknis sepenuhnya adalah Bawaslu Kota Palopo.
“Pelaksanaan PSU sangat baik dan berjalan aman. Bawaslu Sulsel bukan sebagai pelaksana, hanya asistensi. Pelaksana teknis tetap Bawaslu Palopo,” ujar Saiful Jihad, Komisioner Bawaslu Sulsel.
Ketua KPU Sulsel, Hasbullah, menyampaikan bahwa saat ini tahapan telah memasuki proses rekapitulasi suara di tingkat kota, setelah sebelumnya rekapitulasi dilakukan di tingkat kecamatan.
“Rekap tingkat kota ini membahas seluruh proses yang telah dilalui. Jika ada persoalan atau perbedaan data, tentu ada prosedur yang akan dijalankan untuk menyelesaikannya, termasuk jika ada selisih angka pencatatan,” jelas Hasbullah.
Ia menegaskan bahwa jika ditemukan selisih atau kekeliruan dalam pencatatan, maka hal tersebut akan dikonsultasikan ke Bawaslu sebagai pengawas, untuk mencari solusi yang tepat.
Hasbullah juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan PSU, terutama sejak KPU Sulsel mengambil alih tugas KPU Palopo. Pengambilalihan ini dilakukan karena adanya pemberhentian tiga anggota KPU Palopo, sementara pengganti belum ditetapkan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, terutama di awal proses ketika KPU Sulsel mengambil alih. Ini bukan hanya karena PSU, tetapi karena ada kekosongan anggota di KPU Palopo,” paparnya.
Hasbullah menjelaskan bahwa dalam PSU ini, seluruh elemen berperan. Penyelenggara teknis adalah KPU, pengawasan oleh Bawaslu, pengamanan oleh TNI dan Polri, dan anggaran ditanggung oleh pemerintah daerah. Sementara itu, pemilih, peserta, pemantau, dan media juga berkontribusi dalam proses demokrasi ini.
“Kami sebagai pelaksana teknis hanya mengatur jadwal dan proses pelaksanaan. Semua pihak terlibat. Ini bukan hanya pemilihan ulang, tapi juga ruang konsolidasi politik dan demokrasi menuju kepemimpinan baru di Kota Palopo,” tambahnya.
Hasbullah menekankan bahwa tugas KPU, Bawaslu, peserta, dan masyarakat belum selesai. Tahapan selanjutnya adalah penetapan Wali Kota Palopo terpilih oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Tugas kita belum selesai. Tantangan berikutnya adalah menjadikan momentum ini sebagai ruang substantif untuk mewujudkan kepemimpinan baru yang membawa perubahan positif bagi Palopo,” tutupnya. (shd/*)