FAJAR, JAKARTA — Dalam upaya mendorong praktik manajemen rantai pasok yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, Program Studi Rekayasa Industri Program Doktor, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII), menggelar Program Profesor Mengajar #6 di Makassar. Acara ini menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Ir. Elisa Kusrini, MT, CPIM, CSCP, SCOR-P.
Dengan mengusung tema “Improving Green Supply Chain Management Practices through GRI Standard and SCOR 14 Best Practices”, kegiatan ini membahas strategi integrasi antara pelaporan keberlanjutan berbasis Global Reporting Initiative (GRI) dengan praktik operasional terstandar melalui model Supply Chain Operations Reference (SCOR) versi 14.
Prof. Elisa Kusrini menjelaskan bahwa di era bisnis yang semakin menekankan aspek keberlanjutan, perusahaan dituntut tidak hanya untuk menjalankan operasional yang ramah lingkungan, tetapi juga mampu melaporkannya secara transparan dan akuntabel. Green Supply Chain Management (GSCM) menjadi pendekatan strategis yang mempertimbangkan aspek lingkungan di setiap tahapan rantai pasok, mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk akhir.
Saat ini, meskipun banyak perusahaan telah membuat laporan keberlanjutan berdasarkan standar GRI, belum semuanya secara sistematis mengevaluasi dan memperbaiki praktik GSCM mereka berdasarkan data tersebut. Di sinilah pentingnya model SCOR versi 14 sebagai kerangka kerja yang dapat menghubungkan pelaporan keberlanjutan dengan praktik operasional yang terukur dan berbasis best practices.
Dalam webinar ini, dibahas bagaimana praktik GSCM dapat diidentifikasi melalui laporan keberlanjutan yang mengikuti standar GRI, bagaimana mengukur kesenjangan antara kondisi aktual dengan best practice versi SCOR 14, serta rekomendasi perbaikan yang bisa diimplementasikan secara konkret.
Peserta webinar memperoleh manfaat berupa pemahaman mendalam tentang keterkaitan antara pelaporan keberlanjutan dan praktik rantai pasok, kemampuan mengevaluasi GSCM melalui laporan GRI, serta wawasan strategis dalam menyusun kerangka perbaikan GSCM yang terintegrasi dan berkelanjutan. Kegiatan ini sangat relevan bagi akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan yang ingin mendorong transformasi rantai pasok menuju keberlanjutan nyata.
Program Profesor Mengajar #6
Program Profesor Mengajar merupakan kegiatan terjadwal yang menghadirkan diskusi langsung bersama guru besar. Telah digelar enam kali di berbagai kota, yakni Yogyakarta, Palembang, Balikpapan, Bandung, Surabaya, dan Makassar, program ini menjadi wadah inspiratif untuk memperluas wawasan akademik, memperkuat kolaborasi antarcivitas akademika, serta meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengalaman dan keahlian yang dibagikan langsung oleh para profesor di bidangnya. (*)