English English Indonesian Indonesian
oleh

Petani di Sulsel Pilih Simpan Uang dalam Emas, Kinerja Perbankan Tak Cerminkan Ekonomi Riil

FAJAR, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mencatat tren menarik di kalangan petani di Sulsel yang lebih memilih menyimpan hasil panennya dalam bentuk emas atau komoditas kering dibanding menabung di bank.

Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin, mengungkapkan kecenderungan petani yang masih enggan menempatkan dananya di lembaga keuangan formal. Hal ini, kata dia, menjadi tantangan tersendiri dalam mendorong inklusi keuangan di sektor pertanian.

“Sebagian petani cengkeh di Bulukumba misalnya, lebih memilih menyimpan hasil panennya dalam bentuk cengkeh kering yang diawetkan, disimpan dalam karung. Ada juga yang memilih mengkonversi hasil panen menjadi emas,” ujar Mochlasin, Kamis, 22 Mei 2025.

Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) OJK Sulselbar, Budi Susetiyo, menambahkan bahwa fenomena ini terjadi karena nilai jual emas dan komoditas dianggap lebih stabil dan menguntungkan. Namun, pola simpanan seperti ini dinilai tidak mendukung optimalisasi perbankan sebagai penggerak ekonomi daerah.

“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami untuk meningkatkan literasi dan kepercayaan masyarakat pertanian terhadap perbankan. Jika tren ini terus berlanjut, kinerja perbankan bisa saja tidak mencerminkan pertumbuhan ekonomi riil Sulsel,” ujar Budi.

Padahal, kinerja ekonomi Sulsel pada triwulan I 2025 mencatat pertumbuhan yang cukup impresif sebesar 5,78 persen (yoy), melampaui rata-rata nasional yang hanya 4,87 persen. Sektor pertanian menjadi kontributor utama, terutama dengan lonjakan produksi padi yang meningkat hingga 139 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

News Feed