English English Indonesian Indonesian
oleh

Ekspedisi Pelayaran Akademis III: Sandeq Arungi Ribuan Mil Laut Menuju Thailand

FAJAR, MAKASSAR — Ekspedisi Pelayaran Akademis (EPA) III Universitas Hasanuddin (Unhas) akan segera memulai perjalanan epiknya menggunakan perahu tradisional Sandeq,

Tim ekspedisi akan menjelajahi 2.356 mil laut dari Sulawesi, Indonesia hingga Krabi, Thailand, dalam pelayaran selama 66 hari.

Sandeq, menurut antropolog Jepang Tsurumi disebut sebagai perahu terindah di dunia, pelaut Inggris Christopher Edwards menyebutnya sebagai “bangau putih”, dan Horst, Pemerhati budaya maritim asal Jerman berpendapat bahwa sandeq adalah perahu tercepat di Kawasan Austronesia

Tim Laut Atlet Asrullah Djalil menyampaikan Keunikan Sandeq bagi masyarakat Mandar bukan sekadar alat transportasi, melainkan bagian integral dari kehidupan mereka.

Proses pembuatannya hingga pelayarannya sarat dengan upacara adat, mencerminkan penghormatan mendalam terhadap laut dan perahu tersebut.

Sandeq, dengan ciri khasnya yang berwarna putih, bertiang layar tunggal berbentuk segitiga, dua baratang (cadik), dan dua palatto (katir), membutuhkan keahlian dan keberanian para pelautnya.

Ia menuturkan pilihan Sandeq untuk EPA III bukan tanpa alasan melainkan sebagai perahu tradisional terakhir yang masih digunakan untuk pelayaran jarak jauh,

“Sandeq menawarkan efisiensi biaya dan kemampuan manuver yang tinggi, memungkinkan akses ke pulau-pulau dengan gugusan karang yang sulit dijangkau perahu besar,” tuturnya

Pengalaman EPA I dan II telah membuktikan ketangguhan Sandeq, serta ketersediaan pelaut Mandar berpengalaman yang akan membimbing tim ekspedisi.

Ketua Tim Muh Nur Akram menyampaikan Penelitian yang dilakukan Christian Pelras dalam buku “Manusia Bugis” juga mendukung hal ini, mencatat kemampuan Sandeq dalam pelayaran jarak jauh.

Ia menuturkan Ekspedisi-ekspedisi sebelumnya, seperti “Jalur Perdagangan Bugis-Makassar” (1996) dan “Menelusuri Jejak Pelaut Sulawesi ke Australia” (2011), telah membuktikan ketangguhan Sandeq dan keberanian pelaut Sulawesi.

“EPA III bukan hanya perjalanan, tetapi juga penelitian eksperimental yang membuktikan klaim sejarah tentang pelaut ulung Sulawesi,” ujarnya

Perjalanan ribuan mil ini akan menjadi bukti nyata ketangguhan Sandeq, yang mampu menaklukkan ombak setinggi badannya sendiri, sekaligus menghidupkan kembali warisan maritim Indonesia. (uni)

News Feed