Jumlah juru parkir kurang lebih 200 orang. Pihaknya juga menanggung BPJS mereka. Kemudian untuk bagi hasilnya, 60 persen untuk PAD dan 40 untuk kesejahteraan juru parkir.
“Yang besar kontribusinya itu di Pasar Sentral Kota Pinrang, Rumah Sakit, dan Pasar Modern Alfamidi dan Indomaret,” bebernya.
Tidak tercapainya realisasi retribusi parkir itu disebabkan oleh sumber daya manusia atau juru parkir belum maksimal. “Setiap tahun kami lakukan pembinaan,” bebernya.
Faisal juga mendapatkan usulan untuk melakukan pihak ketiga agar realisasi retribusi parkir bisa meningkat.
“Banyak sih yang usulkan ke pihak ketiga, tapi kami beranggapan sepanjang kita bisa berdayakan masyarakat kita ikut terlibat,” ungkapnya.
Senada dengan Kepala Dinas Perhubungan Pinrang, Bahtiar mengungkapkan pihaknya terus berupaya memaksimalkan penyerapan retribusi parkir dengan mendorong koordinasi bersama OPD yang lain.
“Untuk di Pasar Sentral, itu, kan, sementara diperbaiki dan kami dorong untuk lakukan percepatan karena kalau lambat juga pekerjaannya tentu juga mempengaruhi penerimaan retribusi,” bebernya.
Pihaknya juga sementara mencari potensi-potensi titik parkir yang baru di Kabupaten Pinrang untuk bisa menambah retribusi parkir. Sementara itu, Pemkab Pinrang menargetkan PAD pada 2025 meningkat menjadi Rp249 miliar dari target PAD 2024 sebesar Rp194 miliar (ams/zuk)