FAJAR, MAKASSAR — Siswa SMP dan SMA Al-Biruni Mandiri School Makassar baru saja menuntaskan program Learning Out lima hari ke Malaysia dan Singapura, dalam rangkaian kegiatan yang menggabungkan pembelajaran global, penanaman karakter tangguh, dan penguatan spiritualitas Islami.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang edukatif, tetapi juga simulasi kehidupan nyata bagi para siswa. Sejak keberangkatan, mereka dihadapkan pada berbagai tantangan administratif dan logistik.
Diantaranya seperti proses imigrasi lintas negara yang harus dilalui berkali-kali, mobilisasi cepat antar tempat, serta penyesuaian terhadap budaya dan sistem baru.
Direktur Pendidikan Al-Biruni Mandiri School Makassar, Muhammad Arafah Kube mengatakan semua itu mereka hadapi dengan sabar, tertib, dan penuh daya juang.
“Ini bukan sekadar studi tur. Ini adalah field training untuk karakter, adab, dan semangat kepemimpinan,” ujarnya.
Meski padat agenda, para siswa tetap menjaga kewajiban utama sebagai Muslim. Shalat lima waktu dilaksanakan berjamaah di masjid-masjid utama, seperti Masjid Negara di Kuala Lumpur dan Masjid Sultan di Singapura.
“Setiap pagi dan petang, wirid Al-Ma’tsurat juga terus dilantunkan, mencerminkan bahwa spiritualitas tetap menjadi fondasi utama, bahkan dalam perjalanan internasional,” ucapnya.
Muhammad Arafah Kube bercerita jika salah satu momen paling inspiratif terjadi saat para siswa mengunjungi dua kampus ternama: University of Malaya (UM) dan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).
Mereka tidak hanya mengunjungi fasilitas akademik dan perpustakaan besar, tetapi juga bertemu langsung dengan alumni SMA Al-Biruni Mandiri Makassar yang kini sedang menempuh pendidikan di UKM.