FAJAR, MAKASSAR –Suasana hening dan khidmat menyelimuti Klenteng Kwan Kong Makassar, Senin (12/5/2025), saat umat Buddha memperingati Hari Tri Suci Waisak 2569 TB. Peringatan ini menjadi momen sakral yang mengingatkan umat pada tiga peristiwa agung dalam kehidupan Sang Buddha Gotama: kelahiran, pencerahan, dan wafatnya (Parinibbana).
Rangkaian upacara “Waisaka Puja” dipusatkan di tiga lokasi berbeda dalam kompleks rumah ibadah Satya Dharma tersebut: halaman depan klenteng, ruang Dhammasala di lantai 5, dan ruang Sekolah Minggu Buddha (SMB) di lantai 4 gedung baru.
Upacara dimulai dengan penaikan panji Buddhis di halaman klenteng. Diiringi lagu “Aku Berlindung”, prosesi berjalan tertib dan teratur. Tim persembahan Waisak, pengurus Yayasan Klenteng Kwan Kong, ibu-ibu Kwan Im Kok, panitia sembahyang tahunan, pengurus Keluarga Buddhis Brahmavihara (KBBV), serta umat Buddha lainnya tampak khusyuk mengikuti jalannya prosesi.
Setelah bendera berkibar, prosesi dilanjutkan dengan pradaksina—ritual mengelilingi rupang Buddha sebanyak tiga kali searah jarum jam sebagai bentuk penghormatan tertinggi. Langkah-langkah penuh kesadaran itu mengalir dari halaman depan menuju ruang Dhammasala.
Di ruang Dhammasala, anak-anak dan remaja dari SMB Vihara Satya Dharma mempersembahkan amisa puja, penghormatan simbolik kepada Sang Buddha melalui persembahan materi yang sarat makna spiritual.
Sementara itu, ruang SMB menjadi pusat renungan dalam peringatan Waisak kali ini. YM. Bhikkhu Kovido menyampaikan khotbah penuh inspirasi, menekankan pentingnya meneladani kehidupan dan ajaran Sang Buddha.
