English English Indonesian Indonesian
oleh

Sistem Syarikah Bisa Pisahkan Jemaah Haji dengan Keluarga di Mekah

Laporan: Silahuddin Genda di Mekah

FAJAR, MEKAH – Pemberlakuan sistem pelayanan berbasis Syarikah kepada Jemaah haji di Mekah oleh pemerintah Arab Saudi memungkinkan jemaah haji dalam satu kloter bisa terpisah. Bahkan, keluarga dalam satu kloter pun bisa saja tak menyatu di Mekah.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M Hanafi mengungkapkan hal itu dalam jumpa pers dengan wartawan di Kantor Daker Mekah, Minggu malam (11/5/2025) Waktu Arab Saudi (WAS).


“Ini kelemahan sistem ini untuk penempatan
jemaah haji di Mekah. Kalau di Medinah para jemaah masih menyatu dengan sistem
kloter,” ungkap Muchlis.


Lebih jauh Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag ini mengkahwatirkan jika yang terpisah itu adalah suami, istri, dan anak
dengan orang tua dalam satu kloter. “Kami sudah menganalisis kemungkinan ini
sejak awal. Semua ini sudah disampaikan ke Kementerian Haji dan para Syarikah
di Arab Saudi pada rapat 7 Mei lalu,” ujar Muchlis.

Dijelaskan, ssistem Syarikah ini merupakan
sistem pengelolaan ibadah haji yang dilakukan pemerintah Arab Saudi dengan
menunjuk perusahaan atau lembaga usaha sesuai kriteria yang diberlakukan.

Pada musim haji 2025 ini, pemerintah Arab Saudi menunjuk delapan syarikah untuk melayani 203.320 jemaah asal Indonesia.
Syarikah yang dilibatkan ini minimal melayani 11.283 jemaah hingga 35 ribu jemaah. “Ada Syarikah yang mendapatkan jemaah hampir 40 ribu jemaah seperti Al-Bait Guests, tapi juga ada yang minimal, tergantung fasilitas dan kapasitas yang dimiliki perusahaan (syarikah) tersebut,” ungkap Muchlis.

Meski kemungkinan jemaah terpisah dalam satu kloter terutama saat keberangkatan dari Medinah ke Mekah, namun Muchlis menegaskan, pihaknya akan berupaya membuat jemaah tetap nyaman saat beribadah hingga puncak Armuzna (Arafah, Musdalifah, dan Mina).

Kalau yang terpisah itu suami dengan istri,
pihaknya akan mengupayakan untuk menggabungkan mereka saat berada di Mekah, termasuk lansia dengan pendampingnya. “Kami pasti mengusahakan dan terus berkoordinasi di lapangan,” janji Muchlis.

News Feed