English English Indonesian Indonesian
oleh

Sistem Syarikah Bisa Pisahkan Jemaah Haji dengan Keluarga di Mekah


Pemisahan ini terjadi karena sistem baru
mewajibkan jemaah dikelompokkan berdasarkan perusahaan penyedia layanan atau syarikah, bukan lagi semata-mata berdasarkan kloter yang dibentuk di Indonesia
Akibatnya, jemaah dalam satu keluarga bisa ditempatkan di hotel berbeda, bahkan
diangkut oleh bus berbeda.

Berdasar komunikasi PPIH dengan Syarikat, kata, Muchlis terjadi kesepakatan untuk memberikan kelonggaran bagi jemaah yang
terpisah dari keluarga.

“Syarikah kini sudah semacam berkoalisi, dan
mereka memahami dampaknya. Kita juga bangun komunikasi agar jemaah tetap merasa nyaman,” ujar Muchlis.

Ia menambahkan, faktor kemanusiaan menjadi pertimbangan utama, terutama bagi jemaah lanjut usia atau mereka yang
membutuhkan pendampingan. “Itu sangat diperhatikan,” tegasnya.

Pada musim haji tahun ini, Arab Saudi menerapkan sistem Muasasah atau Syarikat, di mana jemaah dari seluruh dunia dilayani oleh perusahaan lokal terdaftar yang bertanggung jawab penuh atas akomodasi,
konsumsi, transportasi, hingga bimbingan ibadah. Negara pengirim jemaah,
termasuk Indonesia, hanya berfungsi sebagai fasilitator dan pengawas layanan.

Sistem ini membuat proses penempatan jemaah tidak lagi sepenuhnya dalam kendali Indonesia, sehingga perlu penyesuaian di
lapangan, termasuk dalam pembentukan kloter yang selama ini berbasis wilayah
dan keluarga. (sg/*)

 

News Feed