English English Indonesian Indonesian
oleh

Sulsel Siap Gelar MQK Nasional dan Asia Tenggara, Perkuat Citra Pesantren

FAJAR, MAKASSAR– Sulawesi Selatan (Sulsel) siap menjadi tuan rumah Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) tingkat Nasional dan Asia Tenggara. Kompetisi membaca kitab kuning tingkat regional ini akan menjadi yang pertama kali diselenggarakan, dengan wilayah timur Indonesia mendapat kehormatan sebagai tuan rumah.

Persiapan MQK Nasional dan Asia Tenggara menjadi fokus utama dalam rapat koordinasi yang berlangsung di Makassar pada Selasa (29/4/2025). Rapat ini membahas berbagai langkah strategis, termasuk dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Mewakili Pemprov Sulsel, Asisten Pemerintahan Sekda Sulsel, Arafata, menyampaikan komitmen kuat untuk menyukseskan perhelatan MQKN-Asia Tenggara ini. “Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi Pemprov Sulsel,” ujarnya. “Sesuai arahan Bapak Gubernur, kami akan bersinergi penuh untuk memastikan kesuksesan acara ini.”

Sekda Sulsel menambahkan bahwa meskipun baru pertama kali terlibat dalam koordinasi MQK, pihaknya melihat potensi besar kegiatan ini dalam memperkuat citra keagamaan dan budaya daerah.

Direktur Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Basnang Said, menekankan pentingnya menjadikan MQK Nasional dan Asia Tenggara tidak hanya sebagai ajang keagamaan, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkokoh identitas pesantren sebagai lembaga pendidikan asli Indonesia. “Pesantren telah berdiri sejak abad ke-14, jauh sebelum penjajahan pada abad ke-16. Ini adalah lembaga pendidikan yang genuine Indonesia,” tegasnya.

Dia melihat, keputusan strategis Kementerian Agama untuk mulai menyelenggarakan kegiatan nasional berbasis agama di kawasan timur Indonesia sebagai wujud komitmen pemerataan pendidikan. “Selama ini kegiatan serupa cenderung terpusat di wilayah barat. Dengan digelarnya MQKN di Sulsel, ini menjadi bukti implementasi visi pemerataan yang tertuang dalam Asta Cita,” tambahnya.

Sebagai upaya memperkuat identitas lokal, Basnang mendorong adanya sinergi dengan Dinas Kebudayaan untuk menampilkan kekayaan budaya Sulsel selama pelaksanaan MQKN. “Kita ingin ada sentuhan kuat budaya Sulsel. Ini bukan hanya tanggung jawab Kementerian Agama, melainkan kerja sama kita bersama,” ungkapnya.

Direktur Pesantren juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sulsel. Beliau berharap kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat lokal, terutama di Kabupaten Wajo yang akan menjadi lokasi utama penyelenggaraan. “Jika memungkinkan, kita dorong partisipasi dari seluruh 24 kabupaten/kota di Sulsel,” katanya.

MQK Nasional dan Asia Tenggara tahun ini akan mengusung konsep digitalisasi. Babak penyisihan MQKN akan dilaksanakan secara daring melalui Computer Based Test (CBT). (*/)

News Feed