FAJAR, SULSEL— Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus menjadi penggerak utama perekonomian di Sulawesi Selatan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar mencatat, hingga Februari 2025, penyaluran kredit kepada UMKM di provinsi ini menunjukkan pertumbuhan positif, meski moderat, dengan nilai mencapai Rp61,31 triliun. Angka tersebut meningkat 1,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin, menjelaskan bahwa kredit UMKM memiliki porsi sebesar 37,90 persen dari total kredit yang disalurkan oleh seluruh bank umum di Sulawesi Selatan. Ini menunjukkan bahwa sektor UMKM tetap menjadi prioritas dalam kegiatan intermediasi perbankan di wilayah ini.
“Dari total penyaluran kredit UMKM tersebut, mayoritas atau sebesar Rp33,91 triliun disalurkan dalam bentuk kredit usaha mikro, yang menyumbang 55,30 persen dari total kredit UMKM,” ujar Muchlasin, Rabu, 29 April 2025.
Ia menambahkan bahwa dominasi kredit usaha mikro mencerminkan karakteristik ekonomi lokal Sulsel yang sangat bertumpu pada pelaku usaha kecil, baik di sektor perdagangan, pertanian, maupun jasa. Kredit ini umumnya digunakan oleh pelaku usaha untuk modal kerja, pembelian bahan baku, serta pengembangan usaha skala kecil dan menengah di berbagai daerah, termasuk kabupaten dan kota di luar Makassar.
“UMKM memiliki peranan vital dalam menjaga daya tahan ekonomi daerah, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Karena itu, peran perbankan dalam memberikan akses pembiayaan menjadi sangat penting,” ungkap Muchlasin.