FAJAR, MAKASSAR — Minat masyarakat Sulsel terhadap investasi di pasar modal terus menunjukkan tren positif. Hingga akhir Februari 2025, jumlah investor pasar modal di Sulawesi Selatan tercatat mencapai 407.590 Single Investor Identification (SID). Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 21,22 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), Moch Muchlasin, mengungkapkan bahwa tingginya antusiasme masyarakat terhadap pasar modal merupakan hasil dari berbagai upaya literasi dan inklusi keuangan yang terus dilakukan secara masif, baik oleh OJK maupun para pelaku industri.
“Peningkatan jumlah investor ini tidak lepas dari kerja sama semua pihak dalam mendorong pemahaman masyarakat tentang pentingnya investasi yang legal dan aman. Kami di OJK terus menggencarkan edukasi dan pendampingan agar masyarakat semakin melek investasi,” ujar Muchlasin, Selasa, 29 April 2025.
Dari total investor pasar modal tersebut, segmen investor reksa dana mendominasi dengan jumlah mencapai 388.991 SID, tumbuh sebesar 21,15 persen (yoy). Reksa dana dinilai menjadi pilihan favorit masyarakat karena kemudahan akses dan risikonya yang relatif lebih rendah dibandingkan instrumen lainnya.
Muchlasin menyebutkan bahwa peran teknologi digital juga menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan investor, khususnya di kalangan milenial dan Gen Z. Aplikasi investasi berbasis daring memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mulai berinvestasi dengan nominal kecil.