English English Indonesian Indonesian
oleh

Menjahit Asa: Kisah Intan dan Naval Modesty Taylor

Kini, Naval Modesty Taylor tak hanya menerima pesanan baju adat Toraja. Di studio kecilnya, Intan menjahit gaun modern, gamis, outer, tas serut, vest, hingga jas pria. Ia juga membuat aksesori khas Toraja seperti gelang, kalung, dan bros.

Pesanan datang tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga dari Malaysia, Brunei Darussalam, hingga Australia. Namanya mulai dikenal. Berbagai penghargaan dan sertifikat pelatihan membanggakan mulai menghiasi perjalanan usahanya.

Di balik kesuksesan itu, ada dukungan keluarga yang tak pernah berhenti. Adik kandungnya, Irwan Irbar, adalah salah satu sosok yang setia membantu dari hari pertama. Suami dan ayahnya pun selalu mendorong dan memberi kepercayaan penuh.

Pada 2021, Intan bergabung dengan Rumah BUMN (RB) BRI Makassar. Di sana, ia belajar banyak hal baru: teknik digital marketing, pengelolaan usaha secara modern, hingga membangun brand di media sosial.

Kini, hampir semua baju yang ia kenakan adalah hasil karyanya sendiri. Ia telah menjadi narasumber di berbagai pelatihan, menginspirasi banyak perempuan muda untuk berani mengambil langkah dari keterbatasan.

“Kalau dulu saya cuma bermimpi punya satu mesin jahit. Sekarang saya sudah bisa membantu orang lain juga,” ujarnya lirih.

Di balik tiap helai benang yang ia sulam, ada kisah keberanian. Di setiap potong kain yang ia jahit, terselip doa panjang dari seorang anak perempuan kepada ibunya di surga, kepada ayahnya di kampung, kepada mimpinya sendiri.

Dan dari situlah, Intan Irtani Irbar Zoleng membuktikan, bahwa mimpi seperti kain bisa dijahit, dirajut, dan dipakai sebagai pakaian kebanggaan sepanjang hidup. (*)

News Feed