FAJAR, MAKASSAR — Bupati Bone Andi Asman Sulaiman mengungkap banyaknya oknum di lapangan yang mengaku-ngaku sebagai media atau LSM namun justru bukan keduanya.
Hal ini meluruskan pernyataan sebelumnya yang menyebutkan adanya pembatasan bagi Kepala Desa untuk berkomentar ke media.
Menurut Andi Asman, oknum yang mengaku media ini bisa mencederai nama baik media, karena orientasinya yang berbeda dengan media pada umumnya.
“Karena banyak yang mengaku-mengaku betul tidak? Bukan media, oknumnya. Itu yang kita jaga. Saya jaga ki nama baik ta. Betul tidak?,” terang Bupati Bone Andi Asman Sulaiman, Kamis, 24 April 2025.
Andi Asman menekankan media profesional akan tetap mendapatkan tempat, terutama jurnalis-jurnalis yang aktif bekerja dengan Pemkab Bone.
Mereka akan tetap mendapatkan akses untuk data, dan Kepala Desa (Kades) tetap leluasa untuk berkomentar.
“Jadi ada yang berkeliaran atas nama media LSM, bukan media, bukan LSM, ini yang kita jaga (agar tidak berkembang),” jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Bone di hadapan kepala desa sempat mengungkapkan niatnya untuk melarang Kades berkomentar ke Media tanpa rekomendasi darinya.
Hal ini sempat memantik sorotan sejumlah pihak lantaran dianggap bisa mencederai kebebasan pers. Belakangan Sekkab Bone meluruskan bahwa pernyataan tersebut tidak dimaksudkan untuk melarang kebebasan pers.
“Saya sampaikan untuk Kepala Desa, harus irit bicara. Jika ada media yang ingin konfirmasi, kalian jangan dahulu memberikan informasi jika belum ada persetujuan dari saya,” ujar Andi Asman, kemarin. (an)
