English English Indonesian Indonesian
oleh

Rekativasi Rel di Jawa Barat Terganjal Anggaran

FAJAR, JAKARTA — Rencana ambisius Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menghidupkan kembali jalur-jalur rel kereta api lama di wilayahnya membutuhkan dukungan anggaran besar yang hingga kini belum terpenuhi. Padahal, reaktivasi ini diyakini bisa mendorong perekonomian daerah dan pariwisata lokal.

Gubernur Jawa Barat, Dede Mulyadi menyatakan komitmennya untuk mengaktifkan seluruh jaringan kereta api di provinsi tersebut. Namun, keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama.

Hal ini bukan hal baru, sebab Gubernur sebelumnya, Ridwan Kamil, juga pernah mencetuskan rencana serupa namun hanya berhasil merealisasikan satu lintasan, yakni Cibatu–Garut sepanjang 19,3 km yang didanai oleh PT Kereta Api Indonesia.
Jumat, 28 Maret 2025.

Akademisi Teknik Sipil Unika Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat Djoko Setijowarno, mengatakan, merujuk data Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun 2010, terdapat 14 jalur KA nonaktif di Jawa Barat, yaitu Banjar – Cijulang (83 km), Cikudapateuh – Ciwidey (27 km), Dayeuhkolot – Majalaya (18 km), Rancaekek – Jatinangor – Tanjungsari (12 km), Cirebon – Jamblang – Jatiwangi – Kadipaten (67 km).

Selanjutnya Mundu – Ciledug – Losari (40 km), Cibatu – Garut – Cikajang (47 km), Jatibarang – Indramayu (19 km), Cikampek – Cilamaya (28 km), Cikampek – Wadas (16 km), Karawang – Lamaran – Rengasdengklok (21 km), Lamaran – Wadas (15 km), Mundu – Ciledug – Losari (40 km), Tasikmalaya – Singaparna (17 km)

“Dari semua jalur itu, baru jalur Cibatu–Garut yang telah direaktivasi dan mulai beroperasi kembali sejak 22 Maret 2022. Pembangunannya dilakukan selama dua tahun, dari 2019 hingga 2022,” ujarnya.

News Feed