FAJAR, BONE– Lonjakan pasokan gabah di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menyebabkan antrean panjang di pabrik penggilingan. Sejumlah kendaraan pengangkut gabah dilaporkan harus menunggu hingga empat hari untuk diproses.
Asisten Manajer Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Bone, Andi Ishak, mengatakan sebanyak 35 pabrik penggilingan terpaksa beroperasi 24 jam nonstop untuk mengakomodasi limpahan gabah dari petani.
“Antrean bisa sampai empat hari. Padat sekali kendaraan yang membawa gabah,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kapasitas normal pemasokan gabah ke pabrik hanya 20–30 ton per hari. Namun, saat ini volumenya melonjak hingga ratusan ton. “Bahkan ada satu pabrik yang menerima hingga 250 ton,” tambahnya.
Andi Ishak mengakui kapasitas penggilingan di Bone masih kalah dibanding daerah lain seperti Sidrap, yang mampu menggiling lebih dari 400 ton per hari. “Pengusaha seperti Hj. Darwis yang tergolong besar di Bone, masih dianggap kelas menengah di Sidrap,” jelasnya.
Meski terbatas, Bulog tetap berkomitmen menyerap gabah petani. Ia pun mengimbau petani menjaga kualitas gabah selama menunggu antrean.
“Bulog siap menyerap gabah. Kalau belum bisa langsung diambil karena keterbatasan dryer, tolong dijaga dulu kualitasnya,” tutupnya. (an/*)