FAJAR, MAKASSAR – Yayasan Inanta dan Yayasan Cita Wadah Swadaya (YCWS), bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, menggelar Lokakarya Penyusunan Sistem Peringatan Dini Banjir berbasis Komunitas.
Dalam lokakarya yang berlangsung di Hotel Continent, Selasa, 15 April, ada empat kelurahan rawan banjir. Masing-masing Kelurahan Katimbang, Kelurahan Paccerakkang, Kelurahan Tamangapa, dan Kelurahan Manggala.
Kegiatan ini mendapat dukungan hibah DFAT Australia, melalui Act For Peace dan Australian NGO Cooperation Program (ANCP).
Lokakarya merupakan rangkaian program Community Led Early Action and Resilieance (CLEAR) atau aksi dini kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan iklim berbasis masyarakat.
Program ini telah melaksanakan giatnya sejak akhir tahun 2023 hingga kini. Lokus wilayah kerjanya mencakup Kelurahan Tamangapa dan Manggala di Kecamatan Manggala, juga Paccerakkang dan Katimbang di Kecamatan Biringkanaya.
Harun Tambing dari pihak Inanta mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan serta kapasitas masyarakat dan aparat kelurahan, dalam menghadapi potensi bahaya banjir yang hampir setiap tahun terjadi di wilayah tersebut.
“Melalui penyusunan SOP berbasis lokal, diharapkan setiap kelurahan punya panduan jelas dan terstruktur yang terkoneksi dari tingkat komunitas hingga Pemkot Makassar. Tentu melalui sistem peringatan dini yang efektif dan dipahami oleh masyarakat, ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Makassar, Ahmad Ismunandar mengatakan, kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan organisasi sipil masyarakat sangat penting untuk penanggulangan bencana.