Ismail, yang juga menjabat Ketua Harian Partai Golkar Makassar, mengaku telah mengantongi restu dari Wali Kota Makassar untuk maju dalam kontestasi tersebut.
“Beliau (Wali Kota Makassar) yang membimbing saya di dunia politik. Restu itu pasti ada,” katanya.
Menanggapi polemik soal pejabat publik yang merangkap jabatan di KONI, Ismail menegaskan bahwa ia tidak melanggar aturan. Ia merujuk pada perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 yang kini memperbolehkan pejabat publik memimpin organisasi olahraga.
Jika terpilih, Ismail berkomitmen untuk membenahi fasilitas olahraga yang terbengkalai serta memperkuat sinergi antara KONI dan Pemerintah Kota Makassar.
“Kita butuh fasilitas pendukung yang memadai untuk pembinaan atlet. Dengan stadion baru yang sedang dirancang, saya optimis olahraga di Makassar bisa bangkit kembali,” tutupnya. (sae)
