“Tidak setiap hari ready. Baru memproduksi lagi jika tidak kuliah. Jika hanya satu mata kuliah saja, selebihnya open order sampai jam 10 malam,” jelas warga Sudiang Kecamatan Biringkanaya Makassar ini.
Setiap kali produksi, Duta Kampus UINAM 2024 ini tak memudahkan modal besar, cukup Rp150 ribu saja untuk membeli bahan. Biasanya menghasilkan hingga 25 cup. Awalnya, membuat puding dengan berbagai ukuran dengan harga Rp6 ribu hingga Rp15 ribu. Namun, mencermati permintaan konsumen, yang dominan mengorder kemasan 300 ml dengan harga Rp10 ribu.
Untuk menjangkau lebih banyak konsumen, Zainuddin memaksimakan promosi melalui media sosialnya miliknya, Seperti Instagram, Facebook, Tiktok dan grup-grup Whatsapp. Apalagi, di IG misalnya, ia memiliki cukup banyak followers, ada 1.680. Itu sangat membantu dirinya untuk membangun brandnya sendiri.
Tak sampai di situ, Zainuddin juga berusaha membangun jejaring untuk menjangkau pasar produk yang lebih luas. Ia mengaku pernah membawa produknya ke Rumah BUMN BRI Makassar untuk dipromosikan di media sosial Februari 2025.
Saat ini, ia juga tengah mendaftarkan diri untuk program magang Internship Rumah BUMN BRI. Ia tertarik bergabung di Rumah BUMN, selain ingin memperluas jejaring, ia juga tertarik belajar mengembangkan bisnis.
Target jangka pendeknya tidak muluk-muluk, ia hanya bermimpi punya outlet sendiri. Selama ini, produksi dan pemasaran hanya dilakukan dari rumah. Namun, sejak memulai usaha itu, Zainuddin bersyukur bisa membantu ekonomi orang tuanya, meskipun belum menghasilkan sesuatu yang besar.