Sarifuddin menambahkan, produk yang dihasilkan SMK Farmasi Yamasi dibuat oleh para siswa-siswi yang didampingi para guru melalui program Teaching Factory (TEFA).
TEFA merupakan model pembelajaran yang menggabungkan kurikulum, sumber daya dan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten. TEFA diterapkan di sekolah vokasi dan perguruan tinggi vokasi.
Targetnya, lanjut dia, memberikan wawasan kepada siswa agar mereka bisa mengambil peluang itu untuk bisa memulai sendiri di luar.
“Kalau ada siswa yang tertarik mengembangkan di luar menjadi bisnis, itu lebih bagus. Jadi Rumah BUMN bisa memfasilitas kembali mereka melalui pelatihan bagaimana mempromosikan produknya. Kami juga pihak sekolah selalu terbuka jika mereka mau konsultasi pembuatan produk,” tambahnya. (lin)