Meskipun, Jaya Cell selalu ramai, Pria 29 tahun ini mengaku punya empat karyawan yang slalu sigap melayani jika pengunjung lagi ramai.
“Tujuan utamanya Agen BRILink ini agar nasabah BRI tidak antre jika ingin bertransaksi. Kalaupun misalnya ramai, kita upayakan bagaimana semua bisa terlayani. Salah satunya, menambah karyawan,” jelas Irfan.
Apalagi, saat ini, lanjutnya, di kantor perbankan, biasanya hanya satu teller saja yang melayani. Begitupun di outlet ATM, hanya satu sampai dua mesin saja yang berfungsi. Sehingga, keberadaan Agen BRILink memang menjadi kebutuhan di tengah banyaknya nasabah BRI di Kabupaten Wajo.
Biaya admin pun terjangkau berkisar Rp5.000 hingga Rp10 ribu. Tergantung nominal transaksi. Menurut Warga Kelurahan Lamaddukkeleng Kecamatan Tempe ini, semakin tinggi nilai transaksi, biaya admin yang dikenakan juga cukup besar. Sebab, jika transaksi dengan nominal tinggi, risikonya juga besar. Semisal transaksi Rp1 juta, biaya admin yang dikenakan hanya Rp5.000.
Ia mengaku pernah melayani transaksi hingga Rp200 juta dari nasabah. “Intinya, apapun kebutuhan masyarakat kita berupaya penuhi. Bagaimana pun caranya, kita pasti carikan solusinya,” tambahnya.
Ayah satu anak ini mengaku pernah menembus transaksi sampai 500 orang per hari, saat libur Lebaran Idulftri tahun lalu. Tahun ini, kata dia, meskipun tetap ramai namun pencapaian tidak seperti tahun lalu. Apalagi, saat ini Agen BRILink sudah semakin banyak.
Pernah Rugi Akibat Salah Hitung
Meskipun penghasilan menjadi Agen BRILink cukup menggiurkan dan menopang ekonomi keluarga, namun usaha tersebut tidak selamanya berjalan mulus. Sebagai layanan keuangan yang dikelola oleh manusia, sering terjadi kesalahan akibat kurang teliti.
