Rasio Non-Performing Financing (NPF) Gross juga membaik menjadi 1,96%, turun 0,12% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. bahwa pencapaian positif ini berkat kerja keras seluruh tim perusahaan.
“Meskipun dihadapkan dengan tantangan yang cukup berat, kami berhasil menutup tahun 2024 dengan hasil yang memuaskan. Dividen yang kami bagikan adalah bentuk apresiasi atas kepercayaan para pemegang saham,” ujar Djaja.
Dalam RUPSLB, WOM Finance juga membahas rencana strategis untuk mendukung pertumbuhan di tahun 2025.
Salah satu keputusan penting adalah persetujuan pengalihan hak atau penjaminan sebagian besar piutang perusahaan demi memperoleh pendanaan dari lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank, di dalam maupun luar negeri.
“Rencana ini termasuk mendukung Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi pada tahun buku 2025,” ucapnya.
Selain itu, WOM Finance juga melakukan perubahan Anggaran Dasar Perseroan agar sesuai dengan peraturan terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perubahan ini bertujuan memastikan kepatuhan perusahaan terhadap regulasi yang berlaku, demi mendukung tata kelola perusahaan yang baik dan transparan.
Dalam kesempatan yang sama, WOM Finance juga mengadakan Public Expose yang memaparkan strategi bisnis ke depan, target pertumbuhan, serta inisiatif yang telah dijalankan sepanjang 2024.
Acara ini menjadi wadah bagi para pemegang kepentingan untuk lebih memahami visi dan misi WOM Finance dalam mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Djaja menegaskan bahwa WOM Finance optimis menghadapi 2025. Perusahaan akan terus mengedepankan inovasi, digitalisasi, dan memperluas jangkauan layanan demi mendekatkan diri dengan konsumen di seluruh Indonesia.