FAJAR, TEL AVIV–Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa serangan besar-besaran di Gaza pada Selasa hanya permulaan dan bahwa negosiasi masa depan dengan Hamas hanya akan berlangsung di bawah tembakan.
Serangan itu, yang sejauh ini merupakan yang terbesar sejak gencatan senjata berlaku pada bulan Januari, menewaskan 413 orang di seluruh Gaza.
“Hamas telah merasakan kekuatan tangan kami dalam 24 jam terakhir. Dan saya ingin berjanji kepada Anda – dan mereka – ini hanyalah permulaan,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video pada Selasa malam dikutip AFP.
Negosiasi telah terhenti mengenai bagaimana melanjutkan gencatan senjata yang fase pertamanya telah berakhir, dengan Israel dan Hamas tidak sepakat mengenai apakah akan pindah ke fase baru yang dimaksudkan untuk mengakhiri perang.
Perdana Menteri Israel mengatakan dalam pidatonya bahwa mulai sekarang, negosiasi hanya akan dilakukan di bawah tembakan. “Tekanan militer sangat penting untuk pembebasan sandera tambahan,” ujarnya.
Israel telah berjanji untuk terus bertempur hingga semua sandera yang ditawan oleh militan Palestina selama serangan Oktober 2023 yang memicu perang dikembalikan.
Hamas belum menanggapi secara militer sejauh ini, dan dalam sebuah pernyataan mendesak negara-negara sahabat untuk “menekan” Amerika Serikat untuk mengakhiri serangan oleh sekutunya Israel.
Gedung Putih mengatakan Israel berkonsultasi dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump sebelum melancarkan serangan, sementara Israel mengatakan kembalinya pertempuran sepenuhnya dikoordinasikan dengan Washington.