HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR–United Kingdom Partnering for Accelerated Climate Transitions (UK PACT) telah menuntaskan riset transportasi. Hasilnya telah diserahkan kepada Pemkot Makassar.
Hasil studi itu berisi rekomendasi kebijakan transportasi berkelanjutan dari program UK Future Cities. Studi dan rekomendasi merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Inggris dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Studi ini dilaksanakan tim konsorsium World Resources Institute (WRI) Indonesia, Vital Strategies, dan mitra lainnya. Temuan dari Kajian Revitalisasi Angkutan Umum dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) menemukan bahwa jika revitalisasi diterapkan secara bertahap, cakupan angkutan umum yang andal di Makassar dapat meningkat signifikan.
Pada 2029, dengan total 16 rute yang diterapkan, layanan transportasi publik diproyeksikan dapat melayani hingga 650.865 penduduk, meningkat lebih dari 20 kali lipat dari hanya 30.407 penduduk yang dilayani pada tahun 2025.
Sementara itu, Studi Keselamatan Jalan mencatat ada 15 titik rawan kecelakaan (black spot) di Kota Makassar, termasuk Flyover Pettarani, Universitas Bosowa, dan Underpass Simpang Mandai, di mana lansia dan anak-anak juga termasuk dalam kelompok berisiko tinggi.
Kajian Ketahanan dan Mobilitas Kawasan Metropolitan Pesisir, atau UCRA (Urban Community Resilience Assessment in the Mamminasata Metropolitan Area), juga menunjukkan bahwa infrastruktur di daerah rawan bencana masih terbatas, yang berdampak pada terhambatnya mobilitas masyarakat, terutama saat terjadi banjir.