English English Indonesian Indonesian
oleh

Dorong Kedaulatan AI untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Dalam diskusi tersebut, Adrian Lesmono menekankan bahwa kedaulatan AI bukan lagi sekadar wacana. “Teknologi AI yang cepat, aman, dan mandiri adalah fondasi kedaulatan digital Indonesia. Kedaulatan AI berarti kontrol penuh atas data, efisiensi, dan akselerasi digital,” ungkapnya.

Meski memiliki potensi besar, pengembangan AI di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Sri Safitri dari KORIKA mengungkapkan bahwa ketersediaan sumber daya manusia (SDM) masih menjadi hambatan utama. “Jumlah individu dengan keahlian di bidang AI masih sangat sedikit, dan program studi khusus AI di Indonesia baru dimulai,” katanya.

Nailul Huda dari CELIOS menambahkan bahwa meskipun adopsi AI tumbuh pesat di sektor finansial dan ekonomi digital, dukungan strategi pemerintah, kolaborasi industri, serta peningkatan keterampilan tenaga kerja tetap diperlukan agar AI dapat memberdayakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Insaf Albert Tarigan dari Kantor Komunikasi Kepresidenan menegaskan pentingnya strategi nasional yang menyeluruh dalam pemanfaatan AI. “Diperlukan penyempurnaan strategi pemanfaatan AI nasional sebagai blueprint bagi pemerintah dan sektor swasta dalam mengadopsi, mengembangkan, serta mengimplementasikan AI,” ujarnya.

Dengan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat memaksimalkan potensi kerja sama dengan mitra global, mencakup transfer teknologi, investasi, dan penelitian bersama.

Di sektor industri, perusahaan seperti Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) telah mengambil langkah konkret dalam pemanfaatan AI. Selain meningkatkan layanan pelanggan dan kinerja jaringan, IOH juga aktif membangun ekosistem AI inklusif melalui pengembangan talenta, pelatihan, serta kolaborasi strategis. Inovasi AI lainnya juga diterapkan oleh perusahaan seperti GoTo dan Kata.ai yang mengoptimalkan teknologi ini dalam bisnis mereka.

News Feed